Sabtu, 16 Maret 2019

RUMAH ADAT



Rumah Adat Lamatokan-Lewobelek.
Ciri khas rumah adat ini dibangun diatas susunan batu yang ditata sedemikian rupa sebagai pondasi yang kokoh guna memikul beban daripada bangunan tersebut. Terbuat dari bahan atau material lokal sehingga memerlukan keahlian khusus untuk meracik sampai bangunan bisa berdiri dengan kokohnya. Kenapa harus memiliki keahlian khusus, kata salah seorang yang hadir menyaksikan proses pembangunan itu kepada tukang ahli yang dipercayakan membangun rumah adat itu.”harus punya keahlian khusus karena tidak menggunakan paku atau bahan pabrikasi’’. Bahan pengganti paku adalah tali, yakni tali dari kulit pelepah daun lontar dan lidi pohon enau.
Pekerjaan yang dilakukan tentu diawasi oleh seorang “Ata Mua” sehingga tidak dilakukan/dikerjakan sesuka hati. Ciri khas lain daripada rumah adat ini adalah dipasang parang dan tombak sebagai lambang kekuatan yang terbuat dari belahan bambu. Bahan atap adalah dari alang-alang yang telah dirangkai pada bilahan bambu. Kurban dalam pembangunan rumah adat ini adalah hewan Babi dan Kambing, namun sebelum selesai pengatapan, hewan kurban tersebut belum bisa disembelih.
 Setelah selesai pengatapan, akan dilakukan seremoni akhir dengan pemotongan hewan (babi dan kambing) sampai kepalanya putus sebagai kurban syukur atas terbangunannya rumah adat tersebut. Setelah itu, hewan kurban tersebut akan dimakan oleh semua yang hadir dalam proses pembangunan rumah adat itu. Rumah adat ini dalam bahasa Lamahot disebut “Lango Belen”. (Humas Pemdes)             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar